Artinya "Bahwasanya orang-orang yang berjanji setiap kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar atas (janji) sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah, maka Dia akan memberinya pahala yang besar." Asbabun Nuzul dapat dikatakan sebagai sejarah turunnya sebuah ayat Al-Qur’an. Bisa juga dikatakan sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur’an. Sebab-sebab yang dimaksud tersebut dapat berupa tempat, waktu, dan peristiwa. Dalam kaitannya dengan asbabun nuzul, Prof Muhammad Quraish Shihab dalam buku karyanya Membumikan Al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat Mizan, 1999 menjelaskan bahwa mayoritas ulama mengemukakan kaidah al-'ibrah bi 'umum al-lafzh la bi khushush al-sabab patokan dalam memahami ayat adalah redaksinya yang bersifat umum, bukan khusus terhadap pelaku kasus yang menjadi sebab turunnya. Sedangkan sebagian kecil dari mereka mengemukakan kaidah sebaliknya, al-'ibrah bi khushush al-sabab la bi 'umum al-lafzh patokan dalam memahami ayat adalah kasus yang menjadi sebab turunnya, bukan redaksinya yang bersifat umum. Di sini perlu kiranya dipertanyakan "Bukankah akan lebih mendukung pengembangan tafsir jika pandangan minoritas di atas yang ditekankan?" Tentunya, jika demikian, maka perlu diberikan beberapa catatan penjelasan sebagai berikut Seperti diketahui setiap asbab al-nuzul pasti mencakup a peristiwa, b pelaku, dan c waktu. Tidak mungkin benak akan mampu menggambarkan adanya suatu peristiwa yang tidak terjadi dalam kurun waktu tertentu dan tanpa pelaku. Sayang, selama ini pandangan menyangkut asbabun nuzul dan pemahaman ayat sering kali hanya menekankan kepada peristiwanya dan mengabaikan "waktu" terjadinya -setelah terlebih dahulu mengabaikan pelakunya- berdasarkan kaidah yang dianut oleh mayoritas tersebut. Para penganut paham al-'ibrah bi khushush al-sabab, menekankan perlunya analogi qiyas untuk menarik makna dari ayat-ayat yang memiliki latar belakang asbabun nuzul itu, tetapi dengan catatan apabila qiyas tersebut memenuhi syarat-syaratnya. Muhammad Abdul Azhim Al-Zarqaniy, Manahil Al-'Irfan, Al-Halabiy, Mesir, Cet. III, 1980 Jilid I h. 125 Pandangan mereka ini, hendaknya dapat diterapkan tetapi dengan memperhatikan faktor waktu, karena kalau tidak, ia menjadi tidak relevan untuk dianalogikan. Bukankah, seperti dikemukakan di atas, ayat Al-Qur’an tidak turun dalam masyarakat hampa budaya dan bahwa "kenyataan mendahului/bersamaan dengan turunnya ayat"? Analogi yang dilakukan hendaknya tidak terbatas oleh analogi yang dipengaruhi oleh logika formal al-manthiq, al-shuriy yang selama ini banyak mempengaruhi para fuqaha' kita. Tetapi, analogi Yang lebih luas dari itu, yang meletakkan di pelupuk mata al-mashalih al-mursalah dan yang mengantar kepada kemudahan pemahaman agama, sebagaimana halnya pada masa Rasul dan para sahabat." Yusuf Kamil, Al-'Ashriyun Mu'tazilat Al-Yawm, Al-Wafa' Al-Mansurah, Mesir, 1985 Qiyas yang selama ini dilakukan menurut Ridwan Al-Sayyid adalah berdasarkan rumusan Imam Al-Syafi'i, yaitu "Ilhaq far'i bi ashl li ittihad al-'illah", yang pada hakikatnya tidak merupakan upaya untuk mengantisipasi masa depan, tetapi sekadar membahas fakta yang ada untuk diberi jawaban agama terhadapnya dengan membandingkan fakta itu dengan apa yang pernah ada. Ridhwan Al-Sayyid, Al-Islam Al-Mu'ashir, Naz'at fiAl-Hadhir wa Al-Mustaqbal, Dar Al-'Ulum Al-Arabiyah, Beirut, 1986 Pengertian asbabun nuzul dengan demikian dapat diperluas sehingga mencakup kondisi sosial pada masa turunnya Al-Quran dan pemahamannya pun dapat dikembangkan melalui kaidah yang pernah dicetuskan oleh ulama terdahulu, dengan mengembangkan pengertian qiyas. Fathoni Dalamkaitannya dengan asbabun nuzul, Pakar Tafsir Al-Qur'an Muhammad Quraish Shihab dalam Membumikan Al-Qur'an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (1999) menjelaskan bahwa mayoritas ulama mengemukakan kaidah al-'ibrah bi 'umum al-lafzh la bi khushush al-sabab (patokan dalam memahami ayat adalah redaksinya yang bersifat umum, bukan khusus terhadap (pelaku) kasus yang menjadi Surat Az-Zalzalah tergolong dalam surat Madaniyah menurut Ibnu Abbas dan Qatadah, sedangkan menurut Ibnu Masud dan Atha' tergolong surat Makiyah. Surat Az-Zalzalah diturunkan setelah surat An-Nisa', terdiri atas delapan ayat, 35 kalimat dan 149 huruf. Surat ini dinamakan surah Az-Zalzalah atau Az-Zilzaal karena awal surat atau ayat 1 dimulai dengan pemberitahuan tentang terjadinya gempa dahsyat beberapa saat sebelum hari Kiamat إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا Artinya, “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat.” Syekh Wahbah Az-Zuhaili wafat 2015 M mengatakan أسلوب هذه السورة المدنية وموضوعها يشبه أسلوب وموضوع السور المكية، لإخبارها عن أهوال القيامة وشدائدها Artinya, " Uslub surat ini adalah Madaniyyah, sedangkan temanya menyerupai uslub dan tema surat-surat Makkiyyah, karena memberi kabar tentang kondisi mengerikan dan mencekamnya hari Kiamat". Wahbah bin Musthafa Az-Zuhaili, At-Tafsirul Munir, [Damaskus, Darul Fikr 1418 H], juz XXX, halaman 355. Syekh Muhammad Amin Al-Harari wafat 2019 M dalam tafsirnya menyebutkan pendapat Ibnu Hazm bahwa surat ini keseluruhannya adalah muhkamah serta tidak ada ayat yang menashk dan dimansukh وقال محمد بن حزم - رحمه الله تعالى - سورة الزلزلة محكمة كلها ليس فيها ناسخ ولا منسوخ Artinya, " Muhammad bin Hazm berkata "Surat Az-Zalzalah seluruhnya muhkamah. Di dalamnyatidak ada ayat menaskh dan ayat yang ​​​​​​dimansukh." Muhammad Amin Al-Harari, Tafsir Hada`iqur Ruh war Raihan [Beirut, Dar Thuqun Najah 2001 ] juz XXXII halaman 229. Adapun asbabun nuzul surat ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Mustafa Al-Maraghi, Syekh Wahbah Az-Zuhaili dan Syekh Muhammad Amin Al-Harari dalam tafsir mereka adalah sebagai berikut ذكر في سبب نزولها أن الكفار كانوا كثيرًا ما يسألون عن يوم الحساب، ومتى هو، فيقولون أيان يوم القيامة؟ ويقولون متى هذا الوعد وما أشبه ذلك، فذكر لهم الخالق عَزَّ وَجَلَّ في هذه السورة علامات ذلك اليوم فقط؛ ليعلموا أنه لا سبيل إلى تعيين ذلك اليوم الذي يعرض الناس فيه على ربهم؛ ليجازي كلًّا بعمله ويعاقب المذنبين ويثيب المحسنين، وأنه تعالى سيجازي على أصغر الأعمال، إن خيرًا فخير وإن شرًا فشر Artinya, "Disebutkan terkait sebab turun surat Az-Zalzalah adalah orang-orang kafir banyak bertanya tentang hari perhitungan, kapan hari perhitungan itu terjadi. Mereka berkata, "Kapankah hari Kiamat itu? Kapan datangnya ancaman itu?", dan pertanyaan-pertanyaan lain yang semisal. Karena itu, Allah swt menyebutkan kepada mereka di dalam surat ini tentang tanda-tanda hari Kiamat saja, agar mereka mengetahui tidak ada jalan untuk menentukan hari itu, hari yang manusia menghadap Tuhannya supaya Allah memberi balasan kepada seluruh mereka berdasarkan amalnya; menyiksa orang-orang yang berdosa dan memberi pahala orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesungguhnya Allah akan membalas amal-amal yang kecil sekalipun. Jika amalnya baik maka balasan​​​​​​nya baik. Namun jika amalnya buruk, balasannya pun akan buruk." Al-Harari, Tafsir Hada`iqur Ruh, juz XXXII halaman 231; Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, juz XXX halaman 218; dan Az-Zuhaili, At-Tafsirul Munir, juz XXX halaman 356. Keutamaan Surat Az-Zalzalah Imam Al-Qurthubi wafat 671 H mengatakan surat Az-Zalzalah mempuyai banyak keutamaan. Kemudian beliau menyebutkan beberapa riwayat yang mencakup keutamaan surat Az-Zalzalah ini sebagai berikut رَوَى الترمذي عن أنس ابن مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ إِذَا زُلْزِلَتْ، عُدِلَتْ لَهُ بِنِصْفِ الْقُرْآنِ Artinya, "At-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata "Rasulullah saw bersabda "Barangsiapa membaca surat “Izda zulzilat”, itu mengimbangi setengah Al-Qur'an". Syekh Amin Al-Harari juga menyebutkan riwayat ini untuk menjelaskan keutamana surat dalam tafsirnya. Di sana beliau menjelaskan maksud dari "mengimbangi setengah Al-Qur'an" dalam hadits tersebut sebagai berikut وقوله تعدل بنصف القرآن، وذلك؛ لأن أحكام القرآن تنقسم على قسمين أحكام الدنيا وأحكام الآخرة، وهذه السورة تشتمل على أحكام الآخرة كلها إجمالًا Artinya, " Adapun sabda Nabi saw “Surat Az-Zalzalah ​​​​​​​mengimbangi setengah Al-Qur'an”, itu karena hukum-hukum Al-Qur'an terbagi atas dua pembagian yaitu, hukum-hukum dunia dan hukum-hukum akhirat. Sedangkan surat ini secara umum mencakup seluruh hukum-hukum akhirat". Al-Harari, Tafsir Hada`iqur Ruh, juz XXXII, halaman 230. Dalam menyebutkan keutamaan surat Az-zalzalah, Imam Al-Quthubi menyebutkan riwayat lain sebagai berikut عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ. وَرُوِيَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ إِذَا زُلْزِلَتْ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ، كَانَ كَمَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ Artinya, " Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan dari Ali ra, ia berkata "Rasulullah saw bersabda "Barangsiapa membaca surat “Izda zulzilat” empat kali, itu seperti membaca Al-Qur'an seluruhnya." وَرَوَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ إِذَا زُلْزِلَتْ بَكَى أَبُو بَكْرٍ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْلَا أَنَّكُمْ تُخْطِئُونَ وَتُذْنِبُونَ وَيَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ، لَخَلَقَ أُمَّةً يُخْطِئُونَ وَيُذْنِبُونَ وَيَغْفِرُ لهم، إنه هو الغفور الرحيم Artinya, "Abdullah bin Umar bin Al-'Ash berkata "Ketika surat “Izda zulzilat” diturunkan, Abu Bakar menangis. Kemudian Nabi saw bersabda " Andaikan kalian semua berbuat kesalahan dan dosa, dan Allah akan mengampuni kalian semua, maka sungguh Allah akan menciptakan umat yang berbuat kesalahan dan dosa, kemudian akan mengampuninya. Sesungguhnya Allah itu Maha Memberi Ampun serta Maha Kasih Sayang. Syamsudin Al-Qurthubi, Tafsirul Qurthubi, [Mesir, Darul Kutub Al-Mishriyah 1384 H/1964 M], juz XX, halaman 146. Wallahu a'lam. Ustadz Muhammad Hanif Rahman, Dosen Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo ThisSurah was revealed in Mecca most probably during the early days of Muhammad's proclamation of his prophethood. But Many commentators believe that the last verse 20 was revealed in Madina. There are three reasons for that: First, the verses 1-19 are short in length, and verse 20 is almost like a paragraph. 71. QS. Nuh Nabi Nuh 28 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِنَّاۤ اَرۡسَلۡنَا نُوۡحًا اِلٰى قَوۡمِهٖۤ اَنۡ اَنۡذِرۡ قَوۡمَكَ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِيَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ‏ Innaaa arsalnaa Nuuhan ilaa qawmihii an anzir qawmaka min qabli any yaatiyahum 'azaabun aliim 1. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya dengan perintah, "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih." قَالَ يٰقَوۡمِ اِنِّىۡ لَـكُمۡ نَذِيۡرٌ مُّبِيۡنٌۙ Qoola yaa qawmi innii lakum naziirum mubiin 2. Dia Nuh berkata, "Wahai kaumku! Sesungguhnya aku ini seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ وَاتَّقُوۡهُ وَاَطِيۡعُوۡنِۙ Ani'udul laaha watta quuhu wa atii'uun 3. yaitu sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, يَغۡفِرۡ لَـكُمۡ مِّنۡ ذُنُوۡبِكُمۡ وَيُؤَخِّرۡكُمۡ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى‌ؕ اِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ اِذَا جَآءَ لَا يُؤَخَّرُ‌‌ۘ لَوۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ Yaghfir lakum min zunuubikum wa yu'akhkhirkum ilaaa ajalim musammaa; innaa ajalal laahi izaa jaaa'a laa yu'akhkhar; law kuntum ta'lamuun 4. niscaya Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu memanjangkan umurmu sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sungguh, ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda, seandainya kamu mengetahui." قَالَ رَبِّ اِنِّىۡ دَعَوۡتُ قَوۡمِىۡ لَيۡلًا وَّنَهَارًا Qoola rabbi innii da'awtu qawmii lailanw wa naharaa 5. Dia Nuh berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam, فَلَمۡ يَزِدۡهُمۡ دُعَآءِىۡۤ اِلَّا فِرَارًا Falam yazid hum du'aaa 'iii illaa firaaraa 6. tetapi seruanku itu tidak menambah iman mereka, justru mereka lari dari kebenaran. وَاِنِّىۡ كُلَّمَا دَعَوۡتُهُمۡ لِتَغۡفِرَ لَهُمۡ جَعَلُوۡۤا اَصَابِعَهُمۡ فِىۡۤ اٰذَانِهِمۡ وَاسۡتَغۡشَوۡا ثِيَابَهُمۡ وَاَصَرُّوۡا وَاسۡتَكۡبَرُوا اسۡتِكۡبَارًا‌ ۚ‏ Wa inii kullamaa da'awtuhum litaghfira lahum ja'aluuu asaabi'ahum fii aazaanihim wastaghshaw siyaabahum wa asaarruu wastakbarus tikbaaraa 7. Dan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka untuk beriman agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya ke wajahnya dan mereka tetap mengingkari dan sangat menyombongkan diri. ثُمَّ اِنِّىۡ دَعَوۡتُهُمۡ جِهَارًا Summa innii da'aw tuhum jihaara 8. Lalu sesungguhnya aku menyeru mereka dengan cara terang-terangan. ثُمَّ اِنِّىۡۤ اَعۡلَـنۡتُ لَهُمۡ وَاَسۡرَرۡتُ لَهُمۡ اِسۡرَارًا Summaa inniii a'lantu lahum wa asrartu lahum israaraa 9. Kemudian aku menyeru mereka secara terbuka dan dengan diam-diam, فَقُلۡتُ اسۡتَغۡفِرُوۡا رَبَّكُمۡؕ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا Faqultus taghfiruu Rabakam innahuu kaana Ghaffaaraa 10. maka aku berkata kepada mereka, "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, يُّرۡسِلِ السَّمَآءَ عَلَيۡكُمۡ مِّدۡرَارًا Yursilis samaaa'a 'alaikum midraaraa 11. niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, وَّيُمۡدِدۡكُمۡ بِاَمۡوَالٍ وَّبَنِيۡنَ وَيَجۡعَلۡ لَّـكُمۡ جَنّٰتٍ وَّيَجۡعَلۡ لَّـكُمۡ اَنۡهٰرًا Wa yumdidkum bi am waalinw wa baniina wa yaj'al lakum Jannaatinw wa yaj'al lakum anhaaraa 12. dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." مَا لَـكُمۡ لَا تَرۡجُوۡنَ لِلّٰهِ وَقَارًا‌ Maa lakum laa tarjuuna lillaahi waqooraa 13. Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah? وَقَدۡ خَلَقَكُمۡ اَطۡوَارًا Wa qad khalaqakum at waaraa 14. Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian. اَلَمۡ تَرَوۡا كَيۡفَ خَلَقَ اللّٰهُ سَبۡعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًا Alam taraw kaifa khalaqal laahu sab'a samaawaatin tibaaqoo 15. Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis? وَّجَعَلَ الۡقَمَرَ فِيۡهِنَّ نُوۡرًا ۙ وَّجَعَلَ الشَّمۡسَ سِرَاجًا‏ Wa ja'alal qamara fiihinna nuuranw wa ja'alash shamsa siraajaa 16. Dan di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita yang cemerlang? وَاللّٰهُ اَنۡۢبَتَكُمۡ مِّنَ الۡاَرۡضِ نَبَاتًا ۙ‏ Wallaahu ambatakum minal ardi nabaataa 17. Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh berangsur-angsur, ثُمَّ يُعِيۡدُكُمۡ فِيۡهَا وَيُخۡرِجُكُمۡ اِخۡرَاجًا‏ Summa yu'iidukum fiihaa wa ukhrijukum ikhraajaa 18. kemudian Dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya tanah dan mengeluarkan kamu pada hari Kiamat dengan pasti. وَاللّٰهُ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ بِسَاطًا ۙ‏ Wallaahu ja'ala lakumul arda bisaataa 19. Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, لِّـتَسۡلُكُوۡا مِنۡهَا سُبُلًا فِجَاجًا Litaslukuu minhaa subulan fijaajaa 20. agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas
JAKARTA- Surah Al-Kafirun diturunkan di Kota Makkah dengan urutan ke 109 dalam kitab suci Al-Qur'an. Surah inipun digolongkan sebagai kelompok Surah Makkiyah. Allah Subhanahu Wa ta'ala (SWT) menurunkan surah ini tentu dangan sebab tersendiri. Surah Al-Kafirun memiliki suatu kisah atau asbabun nuzul yang sangat luar biasa.. Baca Juga: Emosi Jadi Racun Paling Bahaya untuk Tubuh, Ini
22 Agu Asbabun Nuzul Surah Al-Qur’an 1 2 3 4 5 6 1. Asbabun Nuzul Surah Al-Fatihah 2. Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 3. Asbabun Nuzul Surah Ali Imraan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 4. Asbabun Nuzul Surah An-Nisaa’ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 5. Asbabun Nuzul Surah Al-Maa-idah 1 2 3 4 5 6. Asbabun Nuzul Surah Al-An’am 1 2 3 4 5 7. Asbabun Nuzul Surah Al-A’raaf 8. Asbabun Nuzul Surah Al-Anfaal 1 2 3 4 5 6 9. Asbabun Nuzul Surah At-Taubah 1 2 3 4 5 6 7 8 10. Asbabun Nuzul Surah Yunus 11. Asbabun Nuzul Surah Huud 12. Asbabun Nuzul Surah Yusuf 13. Asbabun Nuzul Surah Ar-Ra’d 14. Asbabun Nuzul Surah Ibrahim 15. Asbabun Nuzul Surah Al-Hijr 16. Asbabun Nuzul Surah An-Nahl 1 2 3 17. Asbabun Nuzul Surah Al-Israa’ 1 2 3 4 5 18. Asbabun Nuzul Surah Al-Kahfi 1 2 19. Asbabun Nuzul Surah Maryam 20. Asbabun Nuzul Surah Thaahaa 21. Asbabun Nuzul Surah Al-Anbiyaa’ 22. Asbabun Nuzul Surah Al-Hajj1 2 3 23. Asbabun Nuzul Surah Al-Mu’minuun 24. Asbabun Nuzul Surah An-Nuur 1 2 3 4 5 6 25. Asbabun Nuzul Surah Al-Furqaan 26. Asbabun Nuzul Surah Asy-Syu’araa’ 27. Asbabun Nuzul Surah An-Naml 28. Asbabun Nuzul Surah Al-Qashash 29. Asbabun Nuzul Surah Al-Ankabuut 30. Asbabun Nuzul Surah Ar-Ruum 31. Asbabun Nuzul Surah Luqman 32. Asbabun Nuzul Surah As-Sajdah 33. Asbabun Nuzul Surah Al-Ahzab 1 2 3 4 5 6 7 34. Asbabun Nuzul Surah Saba’ 35. Asbabun Nuzul Surah Faathir 36. Asbabun Nuzul Surah Yaasiin 37. Asbabun Nuzul Surah Ash-Shaaffaat 38. Asbabun Nuzul Surah Shaad 39. Asbabun Nuzul Surah Az-Zumar 40. Asbabun Nuzul Surah Al-Mu’min 41. Asbabun Nuzul Surah Fushshilat 42. Asbabun Nuzul Surah Asy-Syuura 43. Asbabun Nuzul Surah Az-Zukhruf 44. Asbabun Nuzul Surah Ad-Dukhan 45. Asbabun Nuzul Surah Al-Jaatsiyah 46. Asbabun Nuzul Surah Al-Ahqaaf 47. Asbabun Nuzul Surah Muhammad 48. Asbabun Nuzul Surah Al-Fath 49. Asbabun Nuzul Surah Al-Hujuraat 50. Asbabun Nuzul Surah Qaaf 51. Asbabun Nuzul Surah Adz-Dzaariyaat 52. Asbabun Nuzul Surah Ath-Thuur 53. Asbabun Nuzul Surah An-Najm 54. Asbabun Nuzul Surah Al-Qamar 55. Asbabun Nuzul Surah Ar-Rahmaan 56. Asbabun Nuzul Surah Al-Waaqi’ah 57. Asbabun Nuzul Surah Al-Hadid 58. Asbabun Nuzul Surah Al-Mujaadilah 59. Asbabun Nuzul Surah Al-Hasyr 60. Asbabun Nuzul Surah Al-Mumtahanah 61. Asbabun Nuzul Surah Ash-Shaff 62. Asbabun Nuzul Surah Al-Jumu’ah 63. Asbabun Nuzul Surah Al-Munaafiquun 64. Asbabun Nuzul Surah At-Taghaabun 65. Asbabun Nuzul Surah Ath-Thaalaq 66. Asbabun Nuzul Surah At-Tahrim 67. Asbabun Nuzul Surah Al-Mulk 68. Asbabun Nuzul Surah Al-Qalam 69. Asbabun Nuzul Surah Al-Haaqqah 70. Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’aarij 71. Asbabun Nuzul Surah Nuh 72. Asbabun Nuzul Surah Al-Jin 73. Asbabun Nuzul Surah Al-Muzzammil 74. Asbabun Nuzul Surah Al-Muddatstsir 75. Asbabun Nuzul Surah Al-Qiyaamah 76. Asbabun Nuzul Surah Al-Insaan 77. Asbabun Nuzul Surah Al-Mursalaat 78. Asbabun Nuzul Surah An-Naba’ 79. Asbabun Nuzul Surah An-Naazi’aat 80. Asbabun Nuzul Surah Abasa 81. Asbabun Nuzul Surah At-Takwiir 82. Asbabun Nuzul Surah Al-Infithaar 83. Asbabun Nuzul Surah Al-Muthaffifiin 84. Asbabun Nuzul Surah Al-Insyiqaaq 85. Asbabun Nuzul Surah Al-Buruuj 86. Asbabun Nuzul Surah Ath-Thaariq 87. Asbabun Nuzul Surah Al-A’laa 88. Asbabun Nuzul Surah Al-Ghaasyiyah 89. Asbabun Nuzul Surah Surah Al-Fajr 90. Asbabun Nuzul Surah Al-Balad 91. Asbabun Nuzul Surah Asy-Syams 92. Asbabun Nuzul Surah Al-Lail 93. Asbabun Nuzul Surah Adl-Dluhaa 94. Asbabun Nuzul Surah Al-Insyirah 95. Asbabun Nuzul Surah At-Tiin 96. Asbabun Nuzul Surah Al-Alaq 97. Asbabun Nuzul Surah Al-Qadr 98. Asbabun Nuzul Surah Al-Bayyinah 99. Asbabun Nuzul Surah Al-Zalzalah 100. Asbabun Nuzul Surah Al’Aadiyaat 101. Asbabun Nuzul Surah Al-Qaari’ah 102. Asbabun Nuzul Surah At-Takaatsur 103. Asbabun Nuzul Surah Al-Ashr 104. Asbabun Nuzul Surah Al-Humazah 105. Asbabun Nuzul Surah Al-Fiil 106. Asbabun Nuzul Surah Quraisy 107. Asbabun Nuzul Surah Al-Maa’uun 108. Asbabun Nuzul Surah Al-Kautsar 109. Asbabun Nuzul Surah Al-Kaafiruun 110. Asbabun Nuzul Surah An-Nashr 111. Asbabun Nuzul Surah Al-Lahab 112. Asbabun Nuzul Surah Al-Ikhlash 113. Asbabun Nuzul Surah Al-Falaq 114. Asbabun Nuzul Surah An-Naas Tagagama, Al-qur'an, alquran, asbabun, Asbabun nuzul, Asbabun Nuzul Surah Al-Qur’an, islam, nuzul, religion, surah, surat
028 ( Ya Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku) kedua orang tua Nabi Nuh termasuk orang-orang yang beriman ( orang yang masuk ke dalam rumahku) atau mesjidku ( dengan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan) hingga hari kiamat nanti ( dan janganlah Engkau tambahkan kepada orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.") B Asbabun nuzul surat Al Fatihah. Adapun Asbabun Nuzul atau sebab turunnya surah Al Fatihah menjadi salah satu penguat bukti surah ini diturunkan di kota Mekah. Ulama Al-Imam Al-Wahidi menafsirkan riwayat dari Ali bin Abu Thalib RA dalam kitabnya yang bertajuk Asbabun Nuzul dan Ats-Tsa'labim berkata, "Surat Al-Fatihah diturunkan di Mekkah Surah070 - Al-Ma'arig . Read. Surah 071 - Nuh (Noah) Read. Surah 072 - Al-Jinn (The Jinn) Read. Surah 073 - Al-Muzzammil . Read. Surah 074 - Al-Muddaththir . Read. Surah 075 - Al-Qiyamah . Read. Surah 076 - Al-Insan (Man) Read. Surah 077 - Al-Mursalat . Read. Surah 078 - An-Nab (The Great News) Read. Surah 079 - An-Naziat .
Kasuskasus yang menyebabkan turunnya sura.' dan ayat inilah yang disebut asbabun nuzul. Mengetahui asbabun nuzul ini sangat membantu untuk mengetahui ayat Al-Quran dan untuk menge­tahui makna serta rahasia-rahasia yang dikandungnya. Oleh karena itu, sekelompok ulama hadis dari kalangan sahabat dan tabi'in menaruh perhatian terhadap hadis
YeoLY.
  • 2itxthm2gc.pages.dev/433
  • 2itxthm2gc.pages.dev/354
  • 2itxthm2gc.pages.dev/399
  • 2itxthm2gc.pages.dev/84
  • 2itxthm2gc.pages.dev/138
  • 2itxthm2gc.pages.dev/229
  • 2itxthm2gc.pages.dev/195
  • 2itxthm2gc.pages.dev/284
  • asbabun nuzul surat nuh