Ada yang bilang bahwa "Setiap amal perbuatan bergantung pada niat". Niat letaknya di dalam hati. Kita tidak tahu niat seseorang dalam melakukan perbuatan, dan kita juga tidak harus mengetahui niat seseorang dalam melakukan kebaikan. Siapa bisa menilai apa yang ada di hati seseorang? Apakah niat itu baik atau buruk, hanya Tuhan yang maha tahu.

42. "Berbuatlah dengan ikhlas karena Allah Maha Tahu apa yang ada dalam hati." 43. "Allah tahu apa yang terbaik untukmu dan kapan yang terbaik bagimu untuk memilikinya." 44. "Hati manusia sama seperti cangkir. Semakin kamu memenuhinya dengan cinta kepada Allah, semakin sedikit ruang yang tersisa untuk dipenuhi rasa cinta terhadap dunia" 45.

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.” [QS. An Naml: 62] Ini semua bukan berarti tidak boleh sama sekali meminta pendapat kepada orang lain. Karena Allah sendiri juga berfirman yang artinya, “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam perkara itu. “Tidak ada kegelapan dari kesalahan atau dosa yang bisa dengan sepenuhnya menghilangkan terang yang datangnya dari Tuhan Sang Pencipta.” [20] “Tidak ada hati manusia, betapapun dalamnya tenggelam di dalam dosa, yang tidak menyembunyikannya, bagaikan bara di antara abu, sebuah sinar kerlap – kerlip dari keluhuran budi.” [21]
Rm 1:32. Ia memberi kesaksian tentang kebenaran dalam hubungan dengan kebaikan tertinggi, yaitu Allah, oleh Siapa manusia ditarik, dan hukum-hukum Siapa manusia terima. Kalau ia mendengar hati nuraninya, manusia yang bijaksana dapat mendengar suara Allah, yang berbicara di dalamnya.
Kulit orang-orang yang takut kepada Rabb mereka menjadi merinding manakala mereka mendengar ancaman dan peringatan di dalamnya, kemudian kulit dan hati mereka melunak untuk mengingat Allah manakala mereka mendengar harapan dan kabar gembira. Al-Qur`ān yang demikian pengaruhnya adalah hidayah Allah yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki.
mengkonsepsikan hati sebagai entitas metafisik universal yang terkandung di dalamnya tingkatan-tingkatan batin (maqa>ma >t al-qalb), yaitu: s }adr, qalb, fu’a >d, dan lubb. Pemetaan
menyangkut isi hati dan pikiran orang lain, sulit untuk diketahui, seperti bunyi peribahasa : ”Dalamnya laut dapat di ukur, dalamnya hati saat hidup di dunia, siapa yang tahu?” Namun, berbeda dengan Yesus, meski Yesus adalah manusia sejati, namun Ia tetap memiliki sisi Ilahi yang membuat Yesus Maha Tahu. Nz5R.
  • 2itxthm2gc.pages.dev/296
  • 2itxthm2gc.pages.dev/123
  • 2itxthm2gc.pages.dev/156
  • 2itxthm2gc.pages.dev/271
  • 2itxthm2gc.pages.dev/293
  • 2itxthm2gc.pages.dev/110
  • 2itxthm2gc.pages.dev/9
  • 2itxthm2gc.pages.dev/9
  • dalamnya hati manusia siapa yang tahu